Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya yang memukau, seperti pantai berpasir putih dan perbukitan hijau, tetapi juga karena kekayaan budayanya yang luar biasa. Salah satu tradisi budaya yang paling terkenal dari Sumba adalah Pasola, sebuah ritual perang adat yang sarat makna spiritual dan budaya, serta menjadi magnet bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Apa Itu Tradisi Pasola?
Pasola adalah sebuah tradisi perang-perangan yang menggunakan kuda dan tombak kayu tumpul, dilakukan oleh dua kelompok pemuda dari desa yang berbeda. Tradisi ini bukan sekadar hiburan, tetapi memiliki nilai-nilai spiritual yang mendalam. Pasola merupakan bagian dari rangkaian upacara adat Nyale, yakni perayaan penangkapan cacing laut (nyale) yang diyakini sebagai penjelmaan Dewi Padi.
Pasola menjadi simbol kesuburan, keseimbangan, dan keharmonisan antara manusia, alam, dan roh leluhur. Tradisi ini biasa digelar di beberapa daerah di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, seperti di Kodi, Lamboya, Wanokaka, dan Gaura.
Atmosfer dan Makna Ritual
Acara Pasola berlangsung meriah dan penuh semangat. Ratusan penonton memenuhi padang rumput luas tempat berlangsungnya acara. Para peserta, yang merupakan pria-pria pemberani dari desa, mengenakan pakaian adat berwarna mencolok dan menunggangi kuda-kuda Sumba yang gesit. Mereka saling melempar tombak kayu dengan kecepatan tinggi dari atas kuda, dalam duel yang menggambarkan keberanian dan harga diri.
Darah yang tertumpah dalam Pasola dianggap sebagai berkah yang menyuburkan tanah. Karena itu, luka-luka yang terjadi dalam Pasola bukan dianggap sebagai kekerasan, tetapi sebagai bagian dari pengorbanan spiritual dan simbol keberanian.
Waktu Pelaksanaan Pasola
Pasola digelar setiap tahun pada bulan Februari atau Maret, mengikuti kalender adat dan ditentukan berdasarkan kemunculan nyale. Oleh karena itu, tanggal pelaksanaan bisa berbeda-beda setiap tahunnya dan hanya bisa dipastikan oleh para Rato atau tetua adat.
Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan Pasola, sangat disarankan untuk mencari informasi terlebih dahulu dari dinas pariwisata setempat atau melalui agen tour lokal, karena tidak ada tanggal pasti dalam kalender umum.
Daya Tarik Wisata Budaya
Melihat langsung acara Pasola adalah pengalaman yang tak terlupakan. Selain menonton pertarungan kuda dan tombak, wisatawan juga bisa menikmati suasana desa adat, rumah-rumah tradisional Sumba, serta keramahan penduduk lokal yang sangat menjunjung tinggi adat dan tradisi. Wisata budaya seperti ini semakin langka di era modern, sehingga Pasola menjadi aset budaya yang sangat penting untuk dijaga.
Penutup
Pasola bukan hanya sekadar pertunjukan tradisional, tetapi juga sebuah identitas kultural masyarakat Sumba. Tradisi ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai adat, keberanian, dan hubungan spiritual dengan alam. Jika Anda sedang merencanakan perjalanan ke Sumba, menyaksikan Pasola bisa menjadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam hidup Anda.
